Berdasarkan
sejarah hidup baginda Rasulullah, disebutkan bahwa beliau hanya dua kali
menderita sakit, yang pertama setelah menerima wahyu di Gua Hira. Penerimaan
wahyu tersebut mendadak membuat Rasulullah demam karena mengalami ketakutan.
Sedang sakit kedua yang dialami Rasulullah yaitu pada saat menjelang beliau
meninggal. Fakta tersebut membuktikan bahwa Rasulullah memiliki ketahanan fisik
yang luar biasa. Sementara kondisi alam di Jazirah Arab ketika itu sangat
keras, tandus, panas di siang hari dan dingin di malam hari.
Sebagian
dari kita pasti sudah sering mendengar istilah pola hidup sehat. Dalam ajaran
Islam pola hidup sehat juga sudah dikenalkan oleh Rasulullah Muhamad Saw.
Ajaran pola hidup yang sehat mencerminkan pribadi yang kuat. Masalah kesehatan
juga tertera dalam kitab suci Al-Quran yaitu
"Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman"(QS:Yunus: 57).
Ada dua pola hidup sehat yang
menonjol dan relevan dengan disiplin ilmu kesehatan masyarakat yakni kesehatan
individu dan masalah pengaturan gizi kesehatan. Dan berikut adalah beberapa
pola hidup sehat yang dianjurkan oleh Rasulullah:
1.
Makan
secukupnya
Telah termaktub dalam surat cintaNya
QS. Thaha ayat 81: Artinya:
“Makanlah di antara rezeki yang baik
yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan
kemurkaan-Ku menimpamu. dan Barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, Maka
Sesungguhnya binasalah ia.
Ayat ini menegaskan kepada kita
bahwa janganlah kita berlebihan dalam makan karena akan berdampak buruk bagi
kesehatan kita. Berbagai penyakit dapat muncul kalau kita sembarangan dan tidak
mengatur pola makan kita dengan baik.
Makan secukupnya sesuai dengan kadar
kemampuan lambung kita untuk menampungnya dan memprosesnya menjadi energi, juga
tak boleh makan terlampau sedikit karena kita akan cepat kehabisan energi dan
akhirnya lemas saat beraktivitas. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh
Ibnu Majah, Rasul menyatakan bahwa hendaknya manusia hendaknya menjaga
keseimbangan tubuhnya, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan
sepertiga untuk udara.
Sebagaimana Sabda Rasul:
“Kami adalah sebuah kaum yang tidak
makan sebelum lapar dan bila kami makan tidak terlalu banyak (tidak sampai
kekenyangan)â€.
3.
Tidur yang
cukup
Setelah seharian beraktivitas, tubuh
kita perlu beristirahat. Tidur yang cukup untuk ukuran orang dewasa adalah
sekitar 6-8 jam. Tidur cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh kita,
apalagi untuk kita yang berstatus sebagai pekerja, tidur cukup dapat
meningkatkan daya konsentrasi saat bekerja. Kalau tubuh kita kekurangan tidur,
maka kita akan sulit untuk berkonsentrasi, tubuh kita terasa lemas, dan sulit
untuk berpikir jernih. Â Rasulullah membiasakan dirinya tidur segera
selesai menunaikan shalat Isya dan bangun lebih cepat di sepertiga malam
terakhir (dini hari) untuk melaksanakan shalat malam hingga menjelang masuk
azan Subuh.
4.
Berolahraga
Dengan berolahraga, maka peredaran
kita akan menjadi lancar, pembakaran kalori menjadi energi bisa menjadi
optimal. Banyak berolahraga dapat menjauhkan kita dari berbagai macam penyakit,
karena itu kita tak boleh malas dalam berolahraga. Minimal satu kali satu
minggu, untuk menyeimbangkan gerak otot dan memperlancar asupan oksigen ke
dalam otak sehingga meningkatkan daya konsentrasi. Rasulullah biasa
berjalan kaki ke bukik-bukit dan terus berlatih meningkatkan keterampilan
berkuda dan memanahnya. Dan Rasulullah menyuruh umatnya membiasakan
berolahraga semenjak kanak-kanak sebagaimana sabdanya :
“Ajarilah anak-anak kalian berkuda,
berenang dan memanah”(Riwayat Sahih Bukhari/Muslim)
5.
Bangun pagi
atau subuh
Ketika fajar menjelang, atau ketika
subuh. Udara masih bersih dari polusi, sehingga sangat bagus untuk kesehatan
paru-paru. Bangunlah lebih pagi untuk mendapatkan asupan udara bersih bagi
paru-paru kita. Dengan bangun lebih pagi, kita juga bisa merencanakan apa yang
akan kita lakukan secara lebih cermat dan tak terburu-buru. Agar bisa bangun
lebih pagi, maka kita pun harus bisa tidur lebih awal.
6.
Puasa
Senin-Kamis
Selain berpahala, dengan berpuasa di
hari Senin dan Kamis memberikan waktu bagi lambung kita untuk beristirahat.
Bayangkan, setiap hari lambung kita disuruh bekerja keras untuk mencerna
makanan setiap pagi, siang dan malam. Saat berpuasa, lambung kita akan
beristirahat dan memproses makanan yang belum tercerna sebelumnya, juga dapat
menyaring racun yang mungkin tersimpan dalam tubuh kita karena proses
pencernaan makanan yang kurang sempurna.
7.
Menjaga
Kebersihan
Satu hal lagi yang tak kalah
pentingnya dalam gaya hidup sehat adalah menjaga kebersihan. Tempat yang kotor
rentan menyebabkan penyakit, maka dari itu Islam sangat menganjurkan untuk
menjaga kebersihan diri, tempat tinggal, dan juga pakaian. Berwudhu minimal 5x
sehari, bershiwak sebelum shalat 5 waktu , serta mandi hadats besar / junub
akan menjadikan umat Islam selalu menjaga kebersihan dirinya.
Bahkan Rasulullah sendiri juga
mengatakan bahwa kebersihan itu merupakan sebagian daripada iman. Maka, dengan
menjaga kebersihan juga akan berdampak positif bagi kesehatan kita.
8.
Mengkonsumsi
kurma dan madu
Pada aspek pengendalian gizi,
Rasulullah selalu menjaga makanan yang dikonsumsinya. Dalam hidupnya Rasulullah
kerap mengonsumsi kurma baik kurma kering maupun kurma basah. Anjuran
mengonsumsi kurma beberapa kali disebutkan dalam Al-Quran, seperti pada Surat
Ar-Rad
: 4, “Dan di bumi ini terdapat
bagian-bagian yang berdampingan, dan kebun-kebun anggur, tanam-tanaman dan
pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang, disirami dengan air yang sama.
Kami melebihkan sebagian tanam-tanaman di atas sebagian yang lain tentang
rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran
Allah) bagi kaum yang berpikir
Semasa hidup Rasulullah senantiasa
peduli pada kesehatan, baik kesehatan pribadinya maupun kesehatan umatnya.
Ajarannya beliau pada aspek kesehatan lebih banyak menitik beratkan pada pola
pencegahan daripada pengobatan. Gaya hidup sehat Rasulullah lebih mengacu pada
pengendalian gizi makanan. Makanan Rasulullah terseleksi secara disiplin dan
ketat, baik dari tingkat kehalalannya maupun kebaikannya. Ukuran kehalalan
dinilai dari cara mendapatkanya secara halal (legal) dan berkaitan dengan
urusan akhirat. Sedangkan kebaikan (thayyib) berkaitan dengan kandungan gizi
pada makanan untuk dikonsumsi. Makanan yang kerap dikonsumsi Rasul selain kurma
adalah madu untuk membersihkan pencernaan. Sebagaimana hadits beliau,
“Hendaknya kalian menggunakan dua
macam obat, yakni madu dan Al Quran”(HR Ibnu Majah dan Hakim).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar